Hanya Uneg-uneg

Tinggal di bumi merupakan sesuatu karunia yang tak terhingga dari sang pencipta untuk manusia. Hal tersebut tidak dapat kita elakkan karena tanpa hidup di dunia beban kita akan semakin berat untuk berjuang mendapatkan oksigen air dan makanan. Itu secara alamiah. Belum lagi untuk mendapatkan rumah dengan arsitektur spanyol atau Kendaraan berjenis matic dengan gear otomatis.
Namun lagi-lagi manusia yang juga dikaruniai punya segalanya. Pikiran, nafsu, impian, tangan, ketelitian, kegilaan, abstrasksi, manajemen. Seakan-akan yang di bumi belum memuaskan. Semuanya dilakukan untuk mewujudkan segala yang  diinginkan.
Bagi yang bisa berkutat dengan masalah akademis, sesuatu dilakukan dengan cermat, ilmiah melewati suatu prosedur tertentu dengan teori-teori tertentu. Hari-hari dilalui dengan membaca, mengamati sesuatu entah orang atau yang lain. Makan dan minum sekedarnya dan bahkan tidak berarti. Kampus, sekolah atau perpustakaan menjadi jalur aktifitas. Kegiatannya banyak dihabiskan untuk belajar, berdiskusi, seminar, presentasi, membaca buku. Semua dijalankan untuk mendapatkan sesuatu dengan tujuan menambah jalan pikiran semakin maju.
Selain itu ada mereka yang memilih untuk menerjuni bidang bisnis. Seakan-akan tak sepeserpun uang yang boleh tercecer tanpa manfaat. Boleh jadi barang bekas pun bisa layak jual untuk mendapatkan keuntungan. Setiap langkah di kalkulasi agar tidak berbuat kesalahan dan tidak timbul kerugian. Kalkulator, kartu kredit, handphone untuk berbagai relasi menjadi alat sehari-hari untuk mewujudkan impiannya “mencari keuntungan”.
Ada yang menjadi seniman dan tukang kreatif. Uang tidak berarti. Yang dihargai adalah hasil karya, entah orang mau suka atau tidak. Semua dijalankan menggunakan insting naluri, perasaan serta daya khayal. Alat musik, alat gambar, alat pahat menjadi aksesori yang dipakai untuk berbuat. Setiap saat yang dilalui banyak digunakan untuk menyalurkan hobinya yang mungkin sudah di cita-citakan sebelum lahir. Tujuannya hanyalah memperindah